Kalau ngomongin copywriting memang nggak akan ada habisnya. Selain merupakan tools yang powerful dalam membuat konten dan meningkatkan closingan, copywriting juga menjadi fondasi dalam marketing maupun branding. Jadi, kalau mau meningkatkan penjualan dan branding produkmu, salah satu hal penting yang bisa kamu lakukan adalah meracik copywriting kamu dengan lebih baik.
Menurut data dari Neil Patel, 55% pengguna media sosial hanya membaca headline dan konten kamu selama beberapa detik. Oleh karena itu, kamu perlu membuat copywriting yang bisa menarik minat pembaca. Karena, percuma saja memiliki produk dan konten ciamik tapi audience kamu tidak tertarik, bukan?
Sebagai seorang business owner, tentu banyak yang harus dikerjakan, termasuk membentuk branding dan marketing melalui copywriting. Jika kamu nggak punya banyak waktu untuk belajar atau nggak ada budget untuk merekrut copywriter, kamu bisa banget belajar tips singkat dari majoo berikut. Yuk, disimak sampai habis ya!
Gunakan Formula PAPA (Problem, Advantage, Proof, Action)
Dalam praktiknya, copywriting memiliki rumus dan formula tertentu agar tulisan kamu enak dibaca oleh audience. Kamu bisa menggunakan formula PAPA sebagai rumus utama dalam meracik copywriting yang tidak hanya enak dibaca, tetapi konsumen kamu juga langsung tahu manfaat produk yang kamu tawarkan.
Formula PAPA sendiri berisi masalah yang dihadapi oleh pelangganmu, disusul keunggulan dan manfaat produk milik kamu. Setelah itu, kamu juga bisa menyampaikan proof berupa testimoni atau data yang mendukung keunggulan produk kamu tadi. Kemudian pada bagian akhir, coba tuliskan action yang harus dilakukan oleh pembaca. Berikut beberapa contoh yang bisa kamu tiru untuk copywriting konten kamu.
“80% owner coffee shop mengalami peningkatan omzet setelah pakai produk ini. Coba sekarang!”
“Dapatkan lebih dari 1.000 pelanggan baru dari Instagram melalui rahasia berikut. Gabung dengan penjual-penjual lain di sini!”
Sesuaikan Bahasa dengan Audience
Untuk menarik lebih banyak minat pelanggan, kamu tentu perlu menyesuaikan gaya bahasa mereka. Sehingga, setiap kamu menulis konten dan copywriting, kamu seolah-olah berbicara secara langsung dengan pelangganmu.
Pertama, tentukan pelanggan ideal untuk produkmu secara spesifik. Identifikasi mulai dari range usia, lokasi, jenis kelamin, pendapatan, kebiasaan, dan kegemaran mereka. Dengan begitu, setiap copywriting yang kamu buat bisa ‘menyentuh’ hati pelangganmu.
Jangan lupa gunakan bahasa-bahasa yang saat ini sedang trend, seperti bahasa Jaksel jika pelanggan utama kamu adalah anak muda atau kamu juga bisa gunakan bahasa resmi jika produk kamu banyak digunakan oleh usia 25 tahun ke atas.
Singkat, Padat, Berisi
Dengan ratusan bahkan ribuan konten yang diunggah setiap harinya, tentunya kamu akan semakin sulit mendapatkan perhatian pelanggan. Apalagi, jika susunan copywriting kamu terlalu panjang dan bertele-tele. Lihatnya aja udah males, apalagi buat ngebaca! Nah, tentunya meracik copywriting yang singkat, padat, dan langsung mengarah ke goals kamu menjadi kunci utama nih. Lalu, bagaimana cara membuat copywriting yang singkat dan concise itu?
Kamu bisa mempelajari copywriting singkat dan menarik dari iklan Apple atau Nike. Contohnya, salah satu iklan MacBook berikut ini menunjukkan keunggulan produk sekaligus perbandingannya dengan kompetitor.
Apple tidak perlu menggunakan kata-kata yang rumit untuk menjelaskan keunggulan produknya. Kamu juga bisa menggunakan prinsip kata singkat yang berisi keunggulan produkmu. Selain itu, konten iklan yang dibuat oleh Nike juga nggak melulu tentang produknya.
Baca, Baca, dan Menulis
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas copywriting brand kamu adalah dengan banyak membaca dan riset. Jika kamu terbiasa membaca dan mempelajari struktur konten brand-brand besar, tentunya kamu akan terbiasa juga membuat copywriting dengan lebih menarik. Selain itu, kamu juga bisa mengikuti akun-akun sosial media agency digital yang sering memberikan materi-materi menarik tentang copywriting.
Selain dari membaca, kamu juga bisa melatih kemampuan penulisan copywriting kamu dengan lebih banyak menulis apa pun. Biasakan untuk membaca tulisan kamu sebelum nge-post konten, sehingga kamu bisa tahu apakah tulisan kamu enak dibaca dan menarik atau tidak.
Storytelling itu Penting
Di atas kita sudah belajar dari Apple dalam membuat copywriting yang singkat, namun pembaca sudah langsung paham manfaat dan keunggulan produk tersebut. Dalam meracik copywriting yang menarik, headline singkat saja belum cukup untuk bisa menarik minat pelanggan. Kamu juga wajib memberikan penjelasan dan cerita di caption atau konten kamu. Hal ini bertujuan agar pembaca langsung tahu dan paham manfaat dari tulisan kamu, sehingga mereka bisa menentukan langkah atau action berikutnya.
Coba perhatikan konten dan iklan yang dibuat oleh Nike sebagai berikut.
Nike selalu mengaitkan cerita keberanian dan kemampuan untuk mencoba, bagaimanapun kondisi kamu saat ini. Terlihat pada gambar yang ditampilkan di banyak iklan Nike, membuat audience seolah-olah ditantang untuk berkarya menggunakan produknya. Teknik soft selling seperti ini yang membuat Nike banyak memenangkan pelanggan mereka.
Kamu juga bisa menggunakan cerita-cerita sesuai brand dan produk milikmu untuk menarik minat pelanggan dari tulisan atau konten di sosial media kamu, lho!
Ingin belajar lebih banyak tentang cara membuat copywriting yang pas di sosial media maupun iklan kamu, sehingga bisnismu lebih maju? Kamu bisa gabung di webinar Ruang majoo edisi 21 Oktober 2022. Kak Himawan Pradipta yang sudah berpengalaman bertahun-tahun menulis copy akan mengupas habis rahasia untuk bisa membuat copywriting tokcer.
Tunggu apalagi, gabung dengan pebisnis-pebisnis lain yang sudah mengikuti rangkaian webinar Ruang majoo dengan mendaftar di link berikut. Akan ada hadiah menarik dan diskusi seru di webinar ini lho, Gratis!